Navigation Menu

Diberdayakan oleh Blogger.

Inilah Strategi Samsung Menangkan Persaingan Pasar Smartphone


Samsung Electronics Indonesia siap bersaing dengan kehadiran berbagai merek smartphone asal Tiongkok yang kini marak masuk ke pasar Indonesia.

Untuk memenangkan persaingan tersebut, perusahaan asal Korea Selatan ini menyajikansmartphone sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.

"Kami menyasar banyak segmen, tidak ingin hanya berada di segmen premium. Sebab, kebutuhan konsumen kan berbeda-beda. Ada yang butuh texting dan call saja, ada yang aktif di media sosial, dan lain-lain," ujar IT & Mobile Marketing Director Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang kepada awak media di gelaran Consumer LaunchSamsung Galaxy S7 dan S7 Edge di Mall Grand Indonesia Jakarta, Sabtu (26/3/2016).

Karena itu Samsung berusaha memberikan banyak pilihan smartphone sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Vebbyna mengatakan, mereka yang ingin ponsel premium bisa memilih flagship smartphoneseperti S7 dan S7 Edge. Sementara,smartphone seri A ditujukan untuk kaummillenial.

Kemudian, bagi orang yang selalu sibuk dan perlu mencatat pekerjaannya, Samsung pun meluncurkan smartphone seri Note. "Intinya, kami menyajikan sesuai dengan kebutuhan konsumen," ujar Vebbyna.

Vebbyna juga menuturkan, selain menghadirkan ponsel yang dibutuhkan pelanggan, Samsung juga memberikan layanan lebih. Misalnya kehadiran Galaxy Gift Indonesia serta S-Lime yang memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan konten bacaan gratis.

Tak hanya itu, supaya makin kuat dalam persaingan, Samsung menghadirkan layananservice prioritas bagi pemilik smartphone Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge di Indonesia. "Bisnis jual device saja itu sudah bukan saatnya bagi kami, karenanya dalam melakukan bisnis, kami fokus pada feedback dari konsumen," tegas Vebbyna.

Director Retail Marketing Samsung Mobile SEIN Edgidius Situmorang menjelaskan, Samsung Priority adalah layanan khusus bagi pengguna Galaxy S7 dan S7 Edge. Menurut pria yang akrab disapa Edi itu, pengguna flagship smartphone tersebut mendapatkan lima keuntungan, di antaranya adalah layanan berupa jalur antrean khusus di Samsung Experience Store dan Service Center.

"Kedua, jika ponsel Samsung Galaxy S7 atau S7 Edge harus diperbaiki, Samsung akan memberikan pinjaman ponsel lain hingga proses perbaikan selesai," ujar Edi.

Ia menambahkan, untuk kenyamanan pengguna, ponsel yang dipinjamkan pun sama atau setara dengan ponsel yang diperbaiki. Sejauh ini, lanjut Edi, 90 persen proses serviceselesai kurang dari 24 jam sehingga tidak mengganggu aktivitas pelanggan.

Ketiga, Samsung menghadirkan layanan hotline 24 jam gratis serta live chat bagi pengguna Galaxy S7 dan S7 Edge. Kemudian, untuk memberikan penguasaan produk Galaxy S7 dan S7 Edge kepada konsumen, Samsung menyiapkan product trainingprioritas. Hal ini dilakukan agar pengguna Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge bisa memaksimalkan pengalamannya dalam menggunakan kedua ponsel ini. 

Terakhir, Samsung memberikan priority assistant berupa fasilitas perawatan dan cek produk di Samsung Experience Store.

Soal Ujian Tersebar di WhatsApp, 5 Ribu Siswa Gagal Lulus


Badan Ujian Nasional Kenya dibubarkan karena ditemukannya penyimpangan dalam ujian sekolah menengah tahun 2015 lalu. Alhasil, 5.000 hasil ujian dibatalkan.

Wartawan BBC di Ibu Kota Nairobi, Ruth Nesoba, melaporkan soal ujian tersebut disebar lewat WhatsApp sebelum ujian berlangsung. Kini, banyak warga Kenya yang mempertanyakan kredibilitas dari hasil ujian itu.

Sejauh ini, Kepala Badan Ujian Nasional Kenya Dr Joseph Kivilu dan delapan pejabat lainnya sudah diperintahkan untuk memberi keterangan kepada polisi.

Koran The Nation dalam edisi Oktober 2015 sudah melaporkan bahwa soal ujian dijual senilai 1.000 shilling Kenya atau sekitar Rp 133.000. Namun, hal itu dibantah oleh Dr Kivilu. "Laporan itu tidak benar," kata dia.

Kivilu kemudian mendesak para murid untuk tidak mempercayai soal yang tersebar lewat WhatsApp, dan tetap melaksanakan ujian yang menurutnya tetap kredibel. Namun, ketika hasilnya diumumkan awal Maret ini, Menteri Pendidikan Fred Matiang'i mengumumkan 5.000 hasil ujian dibatalkan dan siswa pun gagal lulus.

"Terdapat peningkatan kecurangan dalam ujian sebesar 70 persen dibanding tahun 2014 lalu," jelas Fred Matiang'i Kepada stasiun radio Capital FM Kenya yang dikutip dari BBC, Sabtu (26/3/2016).